Tag

Candi Sewu

Browsing

Tempat Wisata Candi Klaten | Sebagai negara yang pernah jaya dengan kerajaan Hindu-Buddha, Indonesia memang memiliki warisan sejarah yang bercorak Hindu-Buddha khususnya di tanah Jawa. Banyak sekali candi yang terdapat di negeri ini dari Candi Borobudur yang namanya telah tersohor di mata dunia hingga Candi Cangkuang yang terdapat di Jawa Barat dan satu satunya candi Hindu yang ada di Jawa Barat.

Semua itu menjadikan tempat wisata di Indonesia khususnya candi candi sangat istimewa. Karena bukan hanya luas, bagus, indah, dan megahnya sebuah candi tetapi lebih kepada kebermaknaan dari keberadaan sebuah candi yang ada di Nusantara ini.

Jika diantara Anda ada yang ingin wisata ke beberapa candi Klaten Jawa Tengah bisa menjadi pilihan yang tepat. Di Klaten terdapat 6 candi yang menakjubkan yang bisa anda kunjungi. Siapa yang menyangka hanya dalam satu kabupaten terdapat 6 candi yang masing masing mempunyai cerita tersendiri dalam pembangunannya.

Bukan hanya kisah yang tersurat yang akan kita dapatkan ketika menyambangi sebuah candi. Pasti selalu ada pesan tersirat yang akan kita terima dan rasakan ketika kita mengunjungi sebuah candi dengan hati dipenuhi rasa ingin tahu dan tidak mempunyai niatan yang buruk pastinya.

6 Tempat Wisata Candi Klaten Yang Menakjubkan

Berikut kabupaten Klaten dengan 6 candi yang menakjubkan :

1. Candi Sewu

Candi Sewu

Candi Sewu adalah candi yang bercorak Buddha dan Candi Sewu adalah Candi yang umat Buddha terbesar kedua setelah Candi Borobudur yang terletak di Magelang Jawa Tengah. Meskipun candi ini terletak di Klaten Jawa Tengah tetapi candi ini berdekatan dengan Candi Prambanan yang secara administratif terletak di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Ini menunjukkan bahwa umat Hindu dan umat Buddha memiliki toleransi yang tinggi dan menjunjung ke harmonisan dengan berdekatannya kedua candi yaitu Candi Sewu yang bercorak Buddha dan Candi Prambanan yang bercorak Hindu.

Candi Sewu ini pernah ditutup karena rusak akibat gempa pada tahun 2006 yang menimpa Yogyakarta dan Jawa Tengah bagian Selatan. Tetapi akhirnya bisa dibuka kembali setelah dilakukan pembugaran terhadap candi yang rusak.

Prasada Vajrasana Manjusrighra adalah nama asli dari Candi Sewu, tetapi penduduk Jawa menamakan candi ini sebagai Candi Sewu yang berarti candi seribu dalam bahasa Jawa meskipun bangunan yang terdapat di candi ini tidak genap seribu karena candi ini hanya memiliki 249 candi. Mataram Kuno lah kerajaan yang salah satu rajanya membangun candi ini sekitar abad 8 masehi.

2. Candi Plaosan

Candi Plaosan

Candi Plaosan sering disebut juga candi kembar karena terdapat dua candi yang berdampingan yaitu Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul yang masing masing memiliki relief yang berbeda karena candi yang satu memiliki relief yang menggambarkan tokoh wanita dan yang satunya menggambarkan relief tokoh pria.

Yang unik dari candi ini adalah festival budaya yang selalu diadakan setiap tahunnya salah satunya untuk promosi tempat wisata yang ada di Klaten. Festival Budaya terbesar yang ada di Klaten ini berlangsung sekitar satu bulan lamanya dan salah satunya selalu menampilkan tarian tarian yang ada di Nusantara.

Konon Candi Plaosan dibangun oleh Raja Rakai Pikatan dan istrinya Pramodyawardani sebagai simbol kekuatan cinta mereka meskipun mempunyai keyakinan yang berbeda. Karena Raja Rakai Pikatan memiliki keyakinan terhadap agama Hindu dan istrinya Pramodyawardani memiliki keyakinan terhadap agama Buddha.

Namun hal itu tidak menyurutkan kasih sayang yang saling mereka berikan salah satunya dengan membangun candi ini yang menghasilkan candi Buddha dengan sentuhan gaya Hindu. Menandakan bahwa Raja memiliki toleransi yang sangat tinggi karena mempersilakan istri dan penduduknya beribadah meskipun dalam keyakinan yang berbeda.

3. Candi Sojiwan

Candi Sojiwan

Candi yang memiliki tinggi 27 meter ini terletak di desa Kebon Dalem Kidul, kecamatan Prambanan, kabupaten Klaten. Luas komplekss Candi Sojiwan adalah 8.140 meter. Candi ini dibangun dengan tenggang waktu tidak terlalu jauh dengan pembangunan Candi Plaosan yaitu sekitar tahun 842 sampai 850 masehi.

Candi Sojiwan termasuk kedalam candi umat Buddha meskipun memiliki sentuhan corak Hindu. Candi ini dipersembahkan oleh Raja Balitung untuk neneknya yaitu Sanjiwana yang akhirnya kata Sojiwan bisa menjadi nama candi ini. Candi Sojiwan memiliki banyak relief diantaranya:

  1. relief dua pria yang berkelahi
  2. relief angsa dan kura kura
  3. relief perlombaan antara garuda dan kura kura
  4. relief kera dan buaya
  5. relief tikus dan ular
  6. relief srigala dan wanita serong
  7. relief raja dan putri patih
  8. relief gajah dan kambing
  9. relief manusia singa
  10. relief srigala dan banteng
  11. relief kinnara
  12. relief singa dan banteng

yang masing masing relief mempunyai arti tersendiri. Relief yang terdapat di candi ini seperti menceritakan sebuah dongeng untuk anak anak maka relevan sekali jika anak anak khususnya yang beragama Buddha ingin berwisata ke candi ini karena para orang tua bisa menceritakan dongeng yang berhubungan dengan cerita Jataka ini.

4. Candi Bubrah

Candi Bubrah

Candi yang memiliki keadaan sesuai dengan namanya yaitu bubrah atau dalam bahasa Jawa berarti hancur atau berantakan. Minim sekali informasi mengenai candi ini dikarenakan candi yang diduga candi peninggalan umat Buddha ini ditemukan dengan keadaan hancur, yang tertinggal hanya kaki candinya saja. Meskipun candi ini berada di kompleks Candi Prambanan tetapi corak candi ternyata memiliki kecondongan corak agama Buddha.

Meskipun bangunan candi yang tidak utuh, Candi Bubrah masih bisa menjadi salah satu destinasi wisata bagi anda yang memiliki ketertarikan dengan situs situs bersejarah dan ingin mengetahui lebih tentang candi ini juga untuk mengetahui dan memastikan keadaan candi Bubrah ini secara langsung.

5. Candi Merak

Candi Merak

Candi Merak memiliki satu candi induk dan tiga candi perwara. Candi Merak terletak di Dukuh Candi, Desa Karangnongko, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Candi ini merupakan candi Hindu karena terdapat arca Ganesha di dalam candi. Arkeolog pertama Indonesia menjadikan Candi Merak sebagai objek penelitian untuk skripsinya.

Beliau adalah Pak Soekmono yang berkuliah di FS UI tahun 1953. Pak Soekmono mengatakan bahwa awalnya Candi Merak memiliki nama Candi Batara Gana tetapi berubah nama menjadi Candi Merak karena penduduk setempat selalu melihat merak di bawah pepohonan yang menutupi candi ini.

6. Candi Gana

Candi Gana

Candi ini bisa dibilang tidak banyak dikenal orang karena lokasinya yang berada di sekitar rumah penduduk dan bentuk bangunannya yang sudah tidak berbentuk candi atau seperti bangunan candi pada umumnya. Candi Gana sering disebut Candi Asu oleh warga setempat karena terdapat relief yang menyerupai anjing yang dalam bahasa jawa adalah asu.

Meskipun Candi Gana termasuk candi yang jaraknya dekat dengan Candi Prambanan tetapi candi ini mempunyai corak Buddha yang mengindikasikan bahwa candi ini bekas peninggalan umat Buddha. Selain itu dekatnya Candi Gana dengan Candi Prambanan juga tidak memberi pengaruh kepada Candi Gana yang sampai saat ini sangat jarang sekali orang mengetahuinya.

Tempat wisata Candi Klaten Jawa tengah yang indah dan menakjubkan di atas bisa Anda kunjungi agar bisa mengetahui dan mempelajari sejarah pembangunan candi di Jawa Tengah.

close