Tempatwisata.org – Dago Pakar adalah salah satu lokasi di Bandung yang memiliki banyak pesona alam, beragam nilai historis dan sering menjadi tujuan wisata. Pemandangan alam yang teramat indah, hutan alam yang lebat dan rindang, barisan pepohonan pinus yang berbaris membentuk benteng alami dan udara segar yang sejuk menyegarkan membuat para wisatawan yang berkunjung selalu ingin kembali.
Berawal dari taman kota, Dago Pakar berubah menjadi Taman Hutan Raya (TAHURA) pertama di Indonesia pada masa pemerintahan Presiden ke-2 kita, Presiden Soeharto. Melalui statusnya sebagai taman hutan raya, berbagai jenis tumbuhan dan pohon dipertahankan habitatnya dan masih dapat kita temui di kawasan ini. Memiliki nama resmi Taman Hutan Raya Djuanda atau Tahura Djuanda, kawasan yang berada di Dago Atas ini lebih dikenal dengan nama Dago Pakar.
7 Objek Wisata Bandung Atas Yang Eksotis Di Dago Pakar
Keindahan alam yang masih asri dengan segala isinya akan membawa ketenangan yang selama ini diidam-idamkan oleh mereka yang selalu terkungkung oleh hutan beton. Berjalan-jalan di Dago Pakar akan sangat nyaman dilakukan dengan berjalan kaki, melintasi jalan lintas yang telah terbentang sepanjang 6 hingga 7 km di dalam taman. Anda yang menyukai olahraga hiking dan jogging tentunya tidak akan melewatkan kesempatan untuk menyusuri hutan sembari menghirup udara yang segar.
Sepanjang perjalanan di Dago Pakar, anda akan menemui beberapa lokasi wisata yang bisa anda kunjungi sembari melintasi taman hutan raya yang indah ini. Berikut adalah 7 Objek Wisata Bandung Atas Yang Eksotis Di Dago Pakar yang dapat kami informasikan untuk anda.
GUA BELANDA
Gua Belanda sesuai dengan namanya dibangun pada masa pemerintahan kolonial Belanda tepatnya pada tahun 1941. Awalnya gua ini digunakan sebagai terowongan saluran air pembangkit tenaga listri bertenaga air (PLTA) Bengkok namun kemudian beralih fungsi sebagai pusat komunikasi rahasia tentara Belanda, setelah perang kemerdekaan gua ini kemudian beralih fungsi kembali sebagai tempat penyimpanan mesiu. Gua Belanda pernah dua kali mengalami renovasi sehingga nampak lebih terawat dan lebih luas dari ‘saudaranya’ yaitu Gua Jepang yang jaraknya hanya sekitar 400 meter saja dari lokasi Gua Belanda.
GUA JEPANG
Dengan memanfaatkan tenaga pribumi, Jepang dengan program Romusha membangun gua yang memiliki lorong-lorong berliku sebagai lokasi pertahanannya baik dari serangan Belanda maupun pemberontakan rakyat Indonesia kala itu. Pembangunan gua ini berlangsung pada tahun 1942 dengan memiliki desain unik empat pintu yang saling terhubung kecuali pintu kedua yang menjadi pintu jebakan bagi lawan yang menyerang.
Di gua Jepang ini juga terdapat empat kamar tempat istirahat panglima perang Jepang dan menjadi benteng pertahanan di kawasan Dago Atas. Ketika Jepang kalah dan pulang ke negerinya, lokasi ini terbengkalai dan ditumbuhi semak belukar, pemerintah Indonesia menemukannya kembali pada tahun 1965 lengkap dengan berbagai amunisi dan senjata yang ditinggalkan didalamnya.
Gua Jepang berjarak 600 meter dari pintu masuk Dago Pakar dan menjadi lokasi pertama yang dapat kita temui.
HIKING KE MARIBAYA
Taman Hutan Raya Djuanda yang amat luas menjadi penghubung antara Dago Pakar dengan lokasi wisata Maribaya. Jika anda penggemar hiking di hutan, anda akan menikmati perjalanan sejauh 4 km dengan trek yang menanjak ditemani oleh cuitan burung yang riang dan sesekali digoda oleh monyet penghuni hutan. Anda tidak perlu khawatir dengan tempat istirahat karena sudah disediakan beberapa titik gazebo yang dapat anda manfaatkan sebagai lokasi istirahat sejenak. Perjalanan anda menelusuri tempat wisata alam di Bandung ini juga akan makin berwarna karena ada beberapa curug atau air terjun yang dapat dilewati, Curug Koleang, Curug Omas dan Curug yang ada di Taman Maribaya.
CURUG DAGO DAN BATU PRASASTI KERAJAAN SIAM
Curug Dago memang hanya memiliki tinggi sekitar 12 meter saja, namun curug yang memiliki ketinggian 800 meter di atas permukaan laut ini merupakan saksi sejarah karena tidak jauh dari lokasi curug ini berada, terdapat batu prasasti peninggalan Raja Rama V dari Kerajaan Siam atau Thailand dan Pangeran Prajadiphok yang kemudian akan menjadi Raja Rama VII dari Dinasti Chakri. Aliran air yang ada di Curug Dago berasal dari sungai Cikapundung yang kemudian mengalir deras ke arah Bandung. Curug ini memang sangat indah, sehingga sampai kini pun masih banyak dikunjungi wisatawan.
CURUG LALAY
Curug Lalay merupakan rangkaian paling akhir dari aliran yang mengarah dari Sungai Cimahi. Karena keindahannya, Curug Lalay yang memiliki ketinggian 30 meter hingga saat ini masih terus dibanjiri pengunjung. Di lokasi curug ini berada terdapat sebuah gua yang menjadi rumah bagi banyak Lalay atau Kelelawar, dari situlah nama curug ini berasal.
CURUG OMAS
Sama dengan Curug Lalay, Curug Omas juga memiliki ketinggian 30 meter dan kedalaman 10 meter. Jika Curug Lalay berasal dari Sungai Cimahi maka Curug Omas berada di aliran sungai Cikawari yang bertemu dengan Sungai Cigulun dan membentuk daerah aliran sungai Cikapundung Hulu. Di atas curug ini terdapat jembatan yang dapat digunakan untuk menyeberangi sungai serta melihat keindahan curug dari atas. Keindahan lokasi ini membuatnya amat digemari wisatawan yang semakin hari semakin bertambah.
PATAHAN LEMBANG
Patahan Lembang yang membentang sejauh 25 KM ini membentang dari timur ke barat di Bandung Utara. Patahan ini bermula dari barisan bukit yang ada di timur kawasan wisata Maribaya hingga daerah Cisarua, Cimahi. Memiliki lokasi yang sangat indah, anda juga dapat melakukan olahraga di tempat ini dengan naik turun bukit namun awas adrenalin akan semakin terpacu.
Demikian informasi 7 Objek Wisata Bandung Atas Yang Eksotis Di Dago Pakar, mudah-mudahan informasi tersebut dapat menjadi pilihan bagi anda, sekaligus memberikan tambahan pengetahuan. Selamat berwisata, ya!
